Gigi berlubang atau karies adalah salah satu masalah gigi yang kerap terjadi pada anak-anak. Jika tak segera diobati, gigi berlubang dapat menyebabkan infeksi. Tak hanya menimbulkan rasa sakit, infeksi tersebut juga berisiko memicu gangguan fungsi makan dan berbicara. Jangan tunggu masalah muncul, segera bawa Si Kecil mengunjungi Dokter Gigi Anak untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulutnya.
Dokter Gigi Anak Namanya Apa?
Dokter Gigi yang mengambil spesialisasi Kesehatan Gigi pasien usia anak dan remaja disebut dengan Pedodontis atau Pediatric Dentist. Namun, panggilan yang lebih familiar di telinga masyarakat Indonesia adalah Dokter Gigi Anak, sesuai dengan gelar spesialisasinya, yaitu Sp. KGA atau Spesialis Kedokteran Gigi Anak.
Dokter Gigi Anak untuk Usia Berapa?
Jika gigi susu bayi sudah muncul sebelum usia 1 tahun, maka tak ada salahnya untuk segera memilih dan mengunjungi Dokter Gigi Anak. Namun jika usianya sudah mencapai 1 tahun, maka disarankan untuk segera memulai pemeriksaan berkala gigi dan mulut dengan Pedodontis pilihan Sahabat AUDY.
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, Pedodontis tersebut akan memberikan diagnosa serta pengarahan mengenai perawatan apa yang cocok dengan kondisi gigi Si Kecil. Pemeriksaan berkala oleh Spesialis Kedokteran Gigi Anak sangat penting sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini masalah gigi dan mulut yang mungkin muncul di kemudian hari.
Selain perawatan, kunjungan berkala ini juga berfungsi sebagai sesi edukasi bagi para orang tua untuk memahami kondisi dan perawatan yang tepat seiring dengan tumbuh kembang anak. Pasalnya, Dokter Gigi Anak telah dibekali ilmu yang menyeluruh seputar penanganan kesehatan gigi dan mulut anak sesuai usia. Tak sekedar mendiagnosa kondisi, Spesialis Kedokteran Gigi Anak juga mempelajari manajemen tingkah laku anak hingga pendekatan psikologis yang dibutuhkan.
Baca juga: Rekomendasi Klinik Gigi Anak yang Membuat Anak Nyaman Periksa Gig
Bagaimana Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak?
Tak nyaman dan sakit luar biasa, masalah gigi pada anak maupun dewasa dapat mengganggu rutinitas harian, termasuk di antaranya adalah waktu sekolah dan bermain yang sangat penting bagi proses tumbuh kembangnya.
Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan gigi berlubang pada anak. Para orang tua atau wali dapat mulai mempraktikannya sejak dini untuk menjaga gigi anak dapat tumbuh dengan lebih terjaga.
1. Pencegahan Gigi Berlubang pada Bayi
Meski belum memiliki gigi, menjaga kesehatan mulut sudah bisa dimulai sejak usia bayi. Berikut beberapa perawatan yang disarankan:
- Gunakan kain lembut dan bersih untuk menyeka gusi bayi setelah penyusuan pertama di pagi hari. Hal ini bertujuan untuk membersihkan gusi dari bakteri dan kandungan gula yang menempel dan dapat menyebabkan gigi berlubang.
- Setelah gigi susu mulai tumbuh, bersihkan gigi bayi dua kali sehari dengan air bersih dan sikat gigi berbulu halus.
- Periksakan gigi bayi ke Dokter Gigi Anak, segera setelah usianya mencapai satu tahun. Pemeriksaan berkala diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah masalah gigi dan mulut sedini mungkin.
- Berkonsultasi dengan Dokter Gigi Spesialis Anak mengenai keperluan penggunaan pernis fluoride pada gigi susu bayi.
2. Pencegahan Gigi Berlubang pada Anak
Ketika usia anak bertambah dan gigi susu mereka sudah mulai tumbuh lebih banyak, tindakan perawatannya pun perlu disesuaikan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dengan persetujuan Dokter Gigi Spesialis Anak:
- Sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride. Rekomendasi penggunaan pasta gigi berfluoride adalah sebesar biji beras untuk anak di bawah usia 3 tahun dan sebesar kacang polong untuk usia di bawah 6 tahun.
- Jika anak belum berusia 2 tahun, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan Dokter Gigi mengenai penggunaan pasta gigi berfluoride. Rekomendasi dari Spesialis Kedokteran Gigi Anak dapat berbeda tergantung kondisi kesehatan gigi dan mulut anak masing-masing.
- Ajarkan, bantu, serta dampingi anak saat menyikat gigi hingga mereka dapat menyikat gigi dengan terampil sesuai prosedur yang disarankan.
- Selalu ingatkan anak untuk meludahkan dan jangan menelan sisa cairan dalam mulut setelah menyikat gigi dan berkumur. Cukup kumur sekali agar kandungan fluoride tetap menempel dan mampu berfungsi optimal pada gigi.
- Berkonsultasi dengan Dokter Gigi Anak mengenai perlu atau tidaknya penggunaan olesan fluoride varnish serta dental sealant untuk sang anak.
Baca juga: Ini Pentingnya Merawat Gigi Anak Sejak Dini
Berapa Biaya Konsultasi ke Dokter Gigi Anak?
Biaya konsultasi Dokter Gigi Anak dapat bervariasi sesuai tindakan, tingkatan ilmu, hingga daerah praktik sang Dokter Gigi. Untuk memastikan anak mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut terbaik, Sahabat AUDY dapat mengunjungi Klinik Dokter Gigi Spesialis terdekat dari domisili rumah.
Melalui Spesialis Kedokteran Gigi Anak di klinik AUDY Kids, para orang tua dapat menerima edukasi lengkap seputar kesehatan gigi dan mulut anak. Rekomendasi perawatan akan diberikan setelah diagnosa menyeluruh, disesuaikan dengan usia tumbuh kembang dan kondisi kesehatan masing-masing anak.
Saat ini, klinik Dokter Gigi Spesialis Anak AUDY Kids telah dapat dikunjungi dengan mudah pada berbagai lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, serta beberapa kota besar lainnya di pulau Jawa.
Apakah Si Kecil sudah siap berkunjung ke Dokter Gigi Anak pilihannya? Berangkat sekarang, yuk. Sampai jumpa di klinik AUDY Kids!
Baca juga: Jangan Ditunda! Ini Beberapa Hal yang Membuat Biaya Tambal Gigi Bertambah!