Jika seseorang mengalami kecelakaan atau penyebab lain yang menyebabkan gigi depannya copot, implan gigi depan bisa menjadi solusinya. Implan gigi merupakan prosedur penanaman akar gigi buatan ke dalam rahang untuk menopang mahkota gigi buatan. Prosedur ini merupakan pilihan yang tepat bagi yang tidak mau menggunakan gigi palsu.
Umumnya, implan gigi depan terbagi menjadi 3 bagian, yakni implan gigi yang berperan sebagai akar gigi, mahkota gigi buatan, dan abutment (penyangga) yang berperan untuk menghubungkan implan gigi dan mahkota buatan. Dengan penyatuan implan gigi dengan rahang, maka implan gigi lebih kokoh dan bisa berfungsi layaknya gigi asli. Meskipun ditanam di dalam rahang, Sahabat AUDY tidak perlu khawatir implan yang ditanam tersebut mengalami pembusukan. Hal ini karena umumnya implan gigi depan terbuat dari bahan titanium.
Baca Juga: Pricelist Implant, Crown, Gigi Tiruan
Peringatan Sebelum Melakukan Implan Gigi Depan
Saat memutuskan untuk melakukan implan gigi depan, Sahabat AUDY harus memiliki komitmen yang kuat. Pasalnya untuk menjalani prosedur implan gigi depan membutuhkan beberapa tahapan dan butuh waktu yang cukup lama. Selain itu seperti dilansir dari mayoclinic, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar bisa menjalani prosedur ini:
- Memiliki tulang rahang yang telah tumbuh dengan sempurna.
- Jaringan gusi dan mulut dalam keadaan yang sehat.
- Tidak memiliki penyakit yang menghambat proses penyembuhan paska menjalani implan gigi depan, misalnya diabetes.
- Memiliki tulang rahang yang mampu menahan implan yang akan dipasang atau bisa dilakukan pencangkokan tulang.
- Tidak merokok atau pecandu rokok.
- Berkomitmen beberapa bulan untuk menyelesaikan tahapan pemasangan implan gigi depan dari awal sampai akhir.
Selain keenam hal itu sebelum menjalani prosedur implan gigi depan, pasien juga perlu menginformasikan kepada dokter jika sedang mengonsumsi obat tertentu, termasuk vitamin, obat herbal, atau suplemen.
Tahap Persiapan Pemasangan Implan Gigi Depan
Untuk tahap pertama sebelum pasang implan gigi depan tentunya Dokter Gigi akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan foto rontgen. Tindakan ini untuk memastikan bahwa kondisi gigi dan mulut bisa memenuhi syarat jika ingin dilakukan pemasangan implan.
Setelah kesehatan gigi dan mulut dirasa memenuhi syarat untuk dilakukan tindakan implan gigi, maka selanjutnya Dokter Gigi akan memeriksa riwayat kesehatan. Apakah pasien memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya diabetes atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Usai pemeriksaan gigi dan kesehatan, Dokter Gigi akan merencanakan tindakan untuk prosedur implan gigi depan. Perencanaan prosedur ini terkait beberapa hal, yakni berapa banyak gigi yang perlu diganti dan meninjau kembali kondisi tulang rahang dan gigi, apakah perlu dilakukan pencangkokan atau tidak.
Dalam melakukan prosedur implan gigi depan ini bisa dengan bius total atau bius lokal. Apabila dalam prosesnya dibius total, maka pasien harus puasa 6-8 jam sebelum tindakan pemasangan implan dilakukan. Jika hanya bius lokal, maka pasien masih diperbolehkan mengonsumsi makanan ringan sekitar 2 jam sebelum pemasangan implan dilakukan.
Tahap Pemasangan Implant Gigi Depan
Setelah tahap pertama selesai dilakukan, selanjutnya tahap pemasangan implan gigi depan. Secara umum, alur proses pemasangannya adalah sebagai berikut:
-
Pencabutan gigi
Hal yang pertama dilakukan Dokter Gigi yakni pencabutan. Tindakan ini dilakukan apabila gigi yang rusak masih tertancap pada gusi. Tindakan pencabutan gigi ini bisa dilakukan dengan proses pembedahan atau pencabutan sederhana. Hal ini tergantung kondisi giginya.
Baca Juga: Mau Cabut Gigi, Jadi Nggak Semenyakitkan Itu Kalau Pakai Ini
-
Pencangkokan tulang rahang
Pencangkokan ini dilakukan jika tulang rahang terlalu tipis atau terlalu lunak sehingga dirasa kurang kokoh untuk dipasang implan. Tulang yang dicangkokkan biasanya diambil dari bagian tubuh lain atau tulang buatan. Proses pencakokan ini bisa memakan waktu beberapa bulan, namun jika tulang yang dicangkok hanya sedikit bisa dilakukan berbarengan saat pemasangan implan.
-
Pemasangan implan gigi depan
Pada tahap ini, Dokter Gigi akan melakukan pembedahan pada gusi. Setelah gusi terbuka, akan dilakukan pengeboran tulang rahang yang nantinya akan dipasangi implan. Barulah setelah itu dilakukan pemasangan implan yang nantinya berperan sebagai akar gigi.
Setelah pemasangan implan gigi depan selesai, pasien diminta untuk menunggu 6-12 minggu sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Tujuannya untuk memberi waktu tulang rahang tumbuh dan menyatu dengan implan yang telah terpasang sehingga lebih kuat. Selama proses ini, untuk menutupi bagian yang bolong dengan gigi tiruan lepasan. Setelah proses penyatuan selesai, maka gigi tiruan akan dilepas dan gusi akan dibuka kembali untuk dipasang abutment (penyangga).
-
Pemasangan penyangga (abutment)
Penyangga ini merupakan penghubung antara implan dengan mahkota gigi buatan yang telah disiapkan. Proses pemasangan penyangga ini akan dilakukan operasi kecil dengan sedikit membuka gusi lalu dipasang penyangga ke permukaan implan.
Setelah pemasangan penyangga selesai, tidak bisa langsung dilakukan pemasangan mahkota gigi buatan harus menunggu gusi sembuh dulu. Proses penyembuhan ini biasanya memakan waktu sekitar 2 mingguan.
-
Pemasangan mahkota buatan
Setelah gusi pulih, maka tahap terakhir yakni pemasangan mahkota buatan. Sebelumnya, Dokter Gigi akan membuat cetakan gigi untuk membuat mahkota gigi buatannya. Tujuannya agar mahkota gigi yang dibuat sama seperti gigi lainnya.
Mahkota gigi buatan ini pemasangannya juga bisa dipilih sesuai keinginan, mau dipasang sementara atau dipasang permanen. Jika pasang sementara artinya mahkota gigi tersebut bisa lepas pasang. Sedangkan yang dipasang permanen akan ditempelkan pada penyangga yang telah terpasang dengan menggunakan semen khusus.
Itulah informasi terkait hal yang perlu diketahui dan tahapan yang harus dilalui saat ingin pasang implan gigi depan. Apabila Sahabat AUDY tertarik untuk melakukan prosedur pemasangan implan gigi depan, segera kunjungi dan konsultasikan dulu ke Dokter Gigi. Meskipun gigi yang telah rusak pun bisa diperbaiki, namun mencegah kerusakan gigi sejak dini merupakan langkah penting untuk dilakukan. Tetap jaga Kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi 2 kali sehari dan rutin lakukan check up ke Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali.
Baca Juga: Tips Merawat Gigi Sensitif